Laman

Mari Kita Renungkan Sama-Sama

Mari kita renungkan beberapa hal berikut ini :

* Seorang pegawai ataupun karyawan dibayar lebih sedikit dari pada kontribusi yang diberikannya. Kenaikan gaji selalu dibawah inflasi nasional. Ada batas atas pendapatan. Tidak bebas. Bahkan banyak yang termasuk anggota P9 (pergi pagi pulang petang penghasilan pas-pasan potong pinjaman).

* Kenaikan gaji selalu dibawah inflasi nasional. Bensin naik, telpon, listrik, air, biaya sewa rumah, uang sekolah naik setiap tahun. Belum lagi semua kebutuhan pokok lain yang juga akan naik sebagai akibat dari efek domino ini. Apakah kenaikan gaji karyawan bisa mengikuti kenaikan ini?

* Buka Toko juga tidak gampang, perlu modal besar, belum tentu laris (banyak resiko). Rata rata pengusaha bankrupt 2 kali sebelum berhasil. Apakah anda siap dengan resiko ini?

*Pekerjaan anda saat ini mungkin terlihat aman, tapi coba pikir sekali lagi, apakah benar benar aman? Bila suatu saat anda kena musibah, katakanlah anda tidak bisa bekerja selama 2 bulan, apakah masih tetap dapat penghasilan? Apakah anda yakin bisa terhindar dari resiko PHK seperti yang banyak terjadi belakangan ini?

*Dan banyak lagi hal hal yang perlu kita waspadai.

Kisah kehidupan si tupai kecil





Sekali orang terjebak dalam proses seumur hidup menjadi karyawan, maka mereka menjadi seperti seekor tupai kecil yang berlari lari dalam lingkaran sangkar bulat mereka yang kecil. Kaki kaki kecil mereka yang berbulu berlari kencang mati matian, sangkarnya pun berputar kencang sehingga si tupai kecil kelelahan dan tertidur. Tetapi ketika esok tiba, mereka masih tetap berada dalam sangkar yang sama dan terus berpacu dalam sangkarnya lagi. Pekerjaan Yang Hebat. Apakah kehidupan anda saat ini seperti seekor tupai kecil dan sangkar bulatnya? Apakah anda ingin seperti itu selamanya, atau anda ingin hidup lebih baik dan keluar dari Sangkar Rutinitas Kehidupan?



Banyak sekali orang yang bangun untuk mulai bekerja pada saat matahari belum terbit, dan pulang kerumah dimana matahari sudah terbenam. Dengan bekerja seperti itupun mereka masih juga belum cukup untuk membahagiakan dirinya.



Pada saat mereka sudah berkeluarga, beban menjadi semakin berat, dan waktu untuk bertemu anak anak mereka hampir tidak ada sama sekali. Apa yang mereka berikan untuk anak anak mereka hanyalah sisa sisa waktu, tenaga, dan sisa sisa kebahagiaan. Bagaimana anak anak mereka bisa hidup berbahagia kalau hanya diberi sisa saja?