Ada beberapa cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Tapi, sayang, caracara tersebut dianggap masih kurang efektif. Mengetahui tentang lemak, adalah kunci keberhasilan menurunkan berat badan.
Bila berniat untuk menurunkan berat badan, tentu yang menjadi sasaran penurunan itu adalah lemak, lemak yang mengglambir di dinding perut kita karena sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh sehingga disimpan menjadi cadangan lemak. Padahal, makanan yang dikonsumsi setiap hari pasti selalu ada lemak di dalamnya, baik lemak yang berasal dari nabati atau hewani, masuk ke dalam tubuh dan menumpuk, membuat jumlah cadangan lemak makin hari makin meningkat.
Lalu, bagaimana dengan mencoba tetap mempertahankan pola makan yang rendah lemak? Hal ini merupakan alternatif terbaik, tapi prosesnya bisa jadi membingungkan. Pasalnya, lemak tidak bisa dikategorikan menjadi satu kategori sederhana; karena terdiri dari tiga kelompok besar: monosaturated, polyunsaturated dan saturated. Lemak manakah yang paling sehat? Beberapa produk 'tanpa-lemak' mengklaim kalau kandungan satu tipe lemaknya rendah, tapi seberapa rendahkah produk 'tanpa-lemak' tersebut jika mereka masih mengandung jenis lemak lainnya? Untuk itu maka kita perlu meneliti kategori ini satu demi satu.
Fakta Tentang Lemak: - Pria mencoba mempertahankan kalori agar tetap rendah sebaiknya menghindari makanan berlemak karena satu gram lemak mengandung 9 kalori. - Otot beratnya 23% lebih banyak daripada lemak. Camkan hal ini saat mencoba menurunkan berat badan dengan berolahraga. - Kita menghabiskan kalori hanya dengan merubah makanan untuk energi dan penyimpanan. Setelah mengkonsumsi karbohidrat atau protein, 25% dari produk ini secara langsung dihabiskan pada saat perubahan. Lemak, di lain pihak, lebih mudah dikatalisasi, dengan 3%- nya akan dibuang saat katalisasi. Ini berarti akan lebih banyak lemak tertinggal setelah kita makan. - Kita mempunyai dua jenis lemak: lemak coklat (lemak bayi, terutama digunakan untuk menciptakan panas tubuh) dan lemak putih (digunakan untuk energi, perlindungan, serta isolasi panas). Yang disebut belakangan merupakan jenis lemak 'buruk', tapi ia tetap memiliki manfaat. Jumlah sel lemak kita tidaklah bertambah saat kita membesar. Setelah mencapai pubertas, jumlah sel lemak tetap sama, hanya saja sel tersebut lebih membesar dari sebelumnya. - Sebagian besar lemak kita disimpan dibawah kulit dan sekitar organ vital. Sangat sedikit lemak yang disimpan di otot. - Insulin dalam aliran darah membantu menyimpan dan mempertahankan lemak, jadi minum satu botol besar coca-cola dengan kentang goreng hanya akan menggabungkan penyimpanan lemak menjadi lebih banyak.
Lemak Monosaturated: Lemak ini dianggap sebagai lemak yang 'baik'. Lemak ini menurunkan kolesterol LDL (jenis buruk yang menempel di dinding arteri) dan menaikkan kolesterol HDL (jenis yang baik). Menurut the American Heart Association (AHA), lemak monosaturated ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Contohnya, negara yang mengkonsumsi sebagian besar lemaknya dari minyak canola (sumber utama lemak monosaturated) memiliki tingkat penyakit jantung terendah. Lemak jenis ini biasanya dapat anda temukan pada sayuran, terutama pada buah alpukat. Kebanyakan tumbuhan yang memproduksi minyak mengandung lemak monosaturated, selama proses ekstrasinya sederhana. Selain itu, lemak ini juga dapat ditemukan pada minyak zaitun, selain di banyak tipe kacang seperti almond, kacang mede, serta kacang tanah. Jika anda banyak makan lemak jenis ini berat tubuh anak anda juga akan bertambah, tapi anda menghindari risiko terkena penyakit jantung.
Lemak Polysaturated: Lemak jenis ini biasanya berbentuk cairan pada suhu ruang dan hadir dalam dua bentuk: omega-3 dan omega-6. Tipe lemak ini mungkin tidak sesehat lemak monosaturated, tapi tetap memiliki peran penting dalam kesehatan kita. Keburukan lemak jenis ini adalah tidak stabil dan dapat memburuk dengan cepat. Tapi kita juga butuh lemak ini untuk mencegah kekurangan asam (linoleat) lemak penting. Kekurangan lemak ini menyebabkan kelemahan, pandangan kabur dan kulit menjadi jelek. Lemak jenis ini dapat anda temukan terutama di ikan berminyak, seperti ikan trout, tapi juga hadir di beberapa sayuran. Jika terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenis ini dapat menyebabkan kanker serta menurunkan HDL (High-density lipoproteins). Lemak Saturated: Lemak ini merupakan jenis lemak yang buruk. Lemak ini biasanya akan tetap padat pada suhu ruang dan seringkali diproses secara kimiawi atau dimodifikasi, membuat tubuh kita sulit memprosesnya. Lemak unsaturated dapat dibuat menjadi saturated melalui suatu proses yang disebut 'hydrogenation', suatu proses yang mengabungkan atom hidrogen ekstra menjadi molekul lemak.
Pabrik-pabrik memaki lemak itu agar produknya menjadi lebih menarik di mata konsumer. Proses ini dapat merubah minyak canola, biasanya suatu makanan mengandung lemak unsaturated, menjadi margarine, makanan yang mengandung lemak saturated. Karena tubuh tidak tahu akan dijadikan apa bahan ini, maka ia akan disimpan saja. Anda dapat menemukan lemak ini terutama di margarine, semua lemak hewan (sapi, domba, kambing, babi dan unggas) serta produk susu (mentega, krim, susu, keju, dan sebagainya). Selain itu juga dapat ditemukan di minyak kelapa. Jika anda makan lemak ini terlalu banyak akan meningkatkan tingkat kolesterol LDL, yang akan meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.
Dengan demekian lemak monosaturated-lah yang paling baik, diikuti oleh lemak polyunsaturated. Lemak Saturated sebaiknya dihindari dalam kondisi apapun. Carilah kata 'hydrogenated' pada label makanan yang hendak anda beli, jika anda menemukannya maka taruh kembali produk itu ke tempatnya. Dengan melakukan itu anda sudah sudah menghindari banyak penyakit di masa mendatang.
