Laman

Keputihan



Keputihan, atau dalam istilah medisnya disebut Fluor albus (fluor=cairan kental,
albus=putih) atau Leukorhoea,
secara umum adalah:
Keluarnya cairan kental dari vagina yang bisa saja terasa gatal, rasa panas
atau perih, kadang berbau, atau malah tidak merasa apa-apa.
Kondisi ini terjadi karena tergangggunya keseimbangan flora normal dalam
vagina, dengan berbagai penyebab.

GEJALA KEPUTIHAN
Lazimnya pembahasan penyakit diawali dengan gambaran umum, definisi,
perjalanan penyakit (patofisiologi), penyebab, gejala dan seterusnya.
Kali ini penulis tidak mengikuti kelaziman di atas supaya pokok bahasan lebih
mudah dimengerti.
Gejala keputihan dibagi 2 kelompok, yakni: gejala Keputihan yang bukan penyakit
(non patologis), dan gejala keputihan yang disebabkan penyakit (patologis)


Gejala keputihan bukan karena penyakit:
• Cairan dari vagina berwarna bening
• Tidak berwarna, Tidak berbau, Tidak gatal
• Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak

Gejala keputihan karena penyakit:
• Cairan dari vagina keruh dan kental
• Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan
• Berbau busuk, anyir, amis, terasa gatal
• Jumlah cairan banyak

Ingat, ingat keputihan tidak menyebabkan Kanker lho.
Keputihan yang disebabkan penyakit dan dibiarkan tidak diobati sampai lama,
adakalanya menyebabkan kemandulan karena penyebaran infeksi. Sedangkan
keputihan yang bukan karena penyakit, tidak menyebabkan kemandulan.

Apapun gejalanya, bila kita mengalaminya, kewaspadaan dini dengan cara bertanya
kepada dokter, adalah tindakan yang bijaksana.


PENYEBAB KEPUTIHANSeperti halnya gejala keputihan, penyebab terjadinya Keputihan dapat disebabkan
kondisi non patologis (bukan penyakit), dan kondisi patologis (karena penyakit)


Penyebab Non Patologis ( bukan penyakit ):• Saat menjelang Menstruasi, atau setelah Menstruasi
• Rangsangan Seksual, saat wanita hamil
• Stress, baik fisik maupun psikologis


Penyebab Patologis ( karena penyakit ):• Infeksi Jamur (kebanyakan jamur Candida albicans )
• Infeksi bakteri (kuman E. coli, Sthaphilococcos )
• Infeksi Parasit jenis Protozoa (umumnya Trichomonas vaginalis )
• Penyebab lain bisa karena infeksi Gonorhoe (GO / Kencing nanah ), dan lainlain,
banyak deh. Bisa pula karena sakit yang lama, kurang gizi, anemia, dan
faktor hyegiene (kebersihan).


Hal lain yang juga dapat menyebabkan keputihan antara lain:
Pemakaian tampon vagina, celana dalam terlalu ketat, alat kontrasepsi, rambut yang
tak sengaja masuk ke vagina, pemakaian antibiotika yang terlalu lama dan lain-lain.



Kanker leher rahim juga dapat menyebabkan keputihan, tetapi bukan berarti
keputihan menyebabkan kanker. Jangan dibalik ya.
Perlu diingat lagi, bertanya kepada ahlinya adalah tindakan yang bijaksana.



PENGOBATANPengobatan keputihan sudah barang tentu bergantung kepada penyebabnya.
Untuk keputihan ringan, cukup dengan membersihkan dengan antiseptik vagina
sesuai anjuran dokter anda.
Sedangkan keputihan akibat infeksi, mutlak diperlukan anti infeksi. Pemilihan anti
infeksi disesuaikan dengan jenis mikro-organismenya.
Jika penyebabnya jamur, maka diberikan pengobatan anti jamur, jika karena bakteri
diberikan antibiotik (sesuai jenis kuman), jika penyebabnya protozoa (Trichomonas
vaginalis) diberikan obat anti parasit dan seterusnya.
Perlu diingat, pemilihan obat-obat di atas seyogyanya berdasarkan jenis mikroorganisme
penyebab keputihan. Caranya dengan memeriksa cairan vagina untuk
mengetahui jenis mikro-organisme. Biayanya murah koq, sekitar 20 ribu doang.
Murah kan, murah kan.
Sedangkan pemeriksaan lebih spesifik dan akurat untuk keputihan karena kuman
adalah test kepekaan (yang ini mahal) kuman. Nah, dengan test kepekaan ini dapat
ditentukan jenis antibiotikanya.

Contoh:
Test kepekaan antibiotika terhadap penyebab keputihan menunjukkan hasil sebagai
berikut:
• Eritromisin : 22 mm
• Doksisiklin : 22 mm
• Tiamfenikol : 20 mm
• Siprofloksasin : 18 mm
• Metronidazol : 18 mm
• Tetrasiklin : 16 mm
 Berdasarkan hasil test kepekaan tersebut maka obat pilihan yang diberikan adalah
Eritromisin atau Doksisikllin.

PENCEGAHAN
Bagaimana mencegah Keputihan ?
Di atas sudah disinggung, silahkan simak lagi yang berikut ini:
• Jaga Kebersihan Vagina (bersihkan dengan air bersih, sedangkan pemakaian
cairan antiseptik hanya atas saran dokter)
• Hindari celana dalam ketat apalagi yang berbahan nylon, sebaiknya pakai bahan
katun dan jangan lupa ganti setiap hari (hihihi apa ada yang ganti seminggu dua
kali ya
• Membasuh atau membilas vagina dari depan ke belakang
• Menghindari duduk di toilet umum (kecuali terpaksa, setelahnya bilas dengan air
bersih ....sampai bersih sih sih)
• Ganti pembalut (di kala menstruasi) tepat waktu, dll.

PESAN UNTUK LELAKI
Jika suatu saat pasangan kita anda mengalami keputihan, jangan lantas curiga atau
menunjukkan muka masam.
Bantu pasangan untuk mengatasi masalah tersebut, bukan malah menambah
kepanikan. Bisa saja keputihan yang dialami pasangan disebabkan non patologis,
misalnya karena kecemasan.
Kecemasan itupun banyak faktor pencetusnya. Contoh: sedang buanyak pekerjaan,
lembur ngitung neraca keuangan atau jangan-jangan uang belanja kurang dll.
Intinya, jangan terlalu risau tapi jangan pula memandang sepele.
Langkah bijak adalah menghubungi dokter masing-masing.


Semoga bermanfaat