Home » 5 Jurus Jitu Menghadapi Masalah Hidup »
inspirasi »
news »
problema hidup »
tips dan trik »
Tips menyelesaikan masalah
» 5 Jurus Jitu Menghadapi Masalah Hidup
5 Jurus Jitu Menghadapi Masalah Hidup
Astaghfirullahal adziim…berat juga nih tantangan pasca menikah. Hidupku yang dulu hanya for me-myself-and I, sekarang jadi berubah 180 derajat. Hmmm...ada yang memberi perhatian lebih, ada yang menyayangi dengan sepenuh jiwanya, ada yang mencintai.... Woow sebuah posisi yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Dan herannya, being a wife membuatku bertransformasi dari gadis tomboy menjadi wanita betulan. Wokwoow!!! Iya, jadi perempuan yang berlembut-lembut ria. Hiii...padahal di dalam sejarah hidupku, aku ini kasar dan sering menggalaki orang di sekitarku...eee...sekarang malah jadi melow deh. Nah, olki, aku coba deh cari-cari formula baru alias mencari positioning yang tepat supaya aku nyaman menjalani transformasi terkini melalui beberapa kiat praktis berikut.
Biar kita ga melow alias cengeng, seorang muslim harus bisa menghadapi tantangan hidupnya, well...ini nih tips yang aku dapat saat sharing dengan my hunny bunny...met mencoba ya....
[masalah itu cuma segede mangkok, nggak segede gunung]--- aku
• Siap
Maksudnya, setiap muslim mesti menyiapkan mental terbaik untuk menghadapi dua kemungkinan hidup, baik itu pahit ataupun manis juga asin. Dengan persiapan yang matang, apapun keadaan yang kita hadapi, insyaAllah akan dirasakan lebih ringan untuk dijalani. Seperti apa yang Allah firmankan dalam QS. 2 : 216, bahwa apa-apa yang Allah tentukan terkadang kelihatan buruk di mata kita, padahal boleh jadi itu adalah memang kenyataan terbaik yang Allah sediakan untuk hamba-Nya. Toh Allah akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi siapa saja yang membela-Nya. Betul?!
• Ridlo
Setiap kejadian merupakan kehendak Allah. Sesuatu yang terjadi, baik menyenangkan ataupun tidak hendaknya dihadapi dengan kelapangan dada, sebab semua dikembalikan kepada Allah yang telah menetapkannya. Inilah konsep ridlo dalam Islam, dimana setiap individu tetap menyeimbangkan syukur dan sabarnya dalam menempuh kehidupan. Sesuai dengan perkataan Rasulullah bahwa "betapa menakjubkannya seorang muslim itu sebab ketika ditimpa kesusahan ia senantiasa bersabar (dan sabar itu baik bagi dia) dan ketika ditimpa kesenangan ia terus bersyukur (dan syukur itu baik bagi dia)".
• Jangan Mempersulit Diri
Sekaitan dengan petinju, kita (termasuk saya sendiri) biasanya bereaksi dengan sikap dongkol, marah atau mengomel. Reaksi tersebut hanya akan memperbesar masalah yang dihadapi. Seandainya kita menerapkan prinsip bubur, maka jika nasi sudah menjadi bubur, ya...kita tambahkan saja ati ampela, telur, ayam, atau kerupuk, juga bumbu...enak bukan?! Begitulah hidup kita, seandainya kita mau mengambil sisi positif dari setiap tantangan, maka insyaAllah akan dengan mudah kita melaluinya.
• Tawakal
"Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal mawla wa ni'man nasir." Kita pasti sering mendengar atau mendawamkan dzikir tersebut. Bukan hanya karena dilantunkan penyanyi terkenal OPICK atau diucapkan Aa Gym kan?! Dzikir ini memposisikan kita untuk mengembalikan semua perasaan selama dalam menjalankan hidup ini kepada Allah. Seperti apa yang dimaknakan pada dalil berikut. "Fa idza azamta, fatawakal 'alallah"; Jika kamu sudah mengerjakan sesuatu, maka bertawakallah kepada Allah. Makna tawakal ini berarti mengembalikan hasil jerih payah kita kepada Allah yang Maha Memutuskan Perkara. Berhasil atau tidak, baik atau buruk, semua adalah kehendah Ilahi Rabbi.
• Alihkan
Seandainya kita terus terpuruk di dalam permasalahan hidup yang tiada ujung, maka dapat dibayangkan betapa sulitnya kita merasai indahnya dunia ini. Melalui pengalihan kekesalan -atau apapun reaksi kita terhadap sebuah keadaan- menjadi perbuatan kebajikan, lebih bermanfaat daripada bergumul dalam kesedihan dan merundung malangnya nasib. Kita dapat menjadi maslahat bagi orang lain melalui aktivitas sedekah, presentasi kepada klien dan kawan-kawan, bercerita lucu, atau kegiatan sederhana namun sarat manfaat lainnya. Ini sesuai dengan konsep marah dalam Islam, :JIka kamu marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah, jika kamu marah dalam keadaan duduk maka berbaringlah, jika masih marah juga, maka berwudulah. Inilah sebuah kosep pengalihan perhatian yang diajarkan Rasulullah saw saat kita menghadapi permasalahan. Kita juga perlu ingat bahwa "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain."
Wallahua'lam....
