Flu Babi Pada Manusia
FLU BABI PADA MANUSIA
Bisakah manusia terinfeksi flu babi ?
Virus flu babi umumnya tidak menginfeksi manusia. Tetapi nyatanya infeksi
sporadik terhadap manusia oleh virus flu babi telah terjadi. Umumnya, kasus
ini muncul pada orang yang melakukan kontak dekat dengan babi (misalnya
anak yang bermain dengan babi di pekan raya, atau pekerja di peternakan
babi). Namun terdapat juga bukti kasus bahwa seseorang dapat menularkan
virus flu babi ke manusia lainnya. Sebagai contoh, penularan flu babi yang
jelas pada populasi babi di Wisconsin tahun 1988 berentet pada banyaknya
manusia yang terinfeksi. Walaupun tidak mengakibatkan perjangkitan pada
seluruh komunitas manusia, terdapat bukti berupa munculnya antibodi akibat
penyebaran virus dari pasien kepada petugas kesehatan akibat kontak yang
dekat.
Seberapa sering infeksi flu babi pada manusia ?
Dulunya, CDC menerima laporan tentang infeksi virus flu babi pada manusia
tiap satu hingga dua tahun di Amerika Serikat. Namun sejak Desember 2005
hingga Februari 2009, ada 12 kasus infeksi virus flu babi pada manusia yang
dilaporkan.
Apa saja gejala flu babi pada manusia ?
Gejala flu babi pada manusia mirip dengan gejala influenza musiman, berupa
demam, lesu, kurang nafsu makan, dan batuk. Beberapa orang dengan flu
babi juga dilaporkan dengan gejala hidung berair, nyeri tenggorokan, mual
muntah, dan diare.
Bisakah kita terjangkit flu babi dari memakan daging babi ?
Tidak. Virus flu babi tidak menyebar lewat makanan. Anda tidak akan
terjangkit flu babi akibat memakan daging babi atau produk olahannya.
Memakan daging babi yang diolah dan dimasak dengan baik diyakini aman.
Memasak daging babi hingga 71° C bisa membunuh virus flu babi
sebagaimana bakteri dan virus lainnya juga.
Bagaimana cara virus flu babi menyebar ?
Virus influenza dapat menyebar dari babi ke manusia dan antar manusia.
Infeksi manusia oleh virus flu dari babi paling mungkin terjadi saat manusia
mengadakan kontak dekat dengan babi yang terinfeksi. Selain itu penyebaran
flu babi antar manusia juga bisa terjadi. Diduga flu ini menyebar dengan cara
yang sama seperti flu musiman, yang utamanya terjadi antar individu secara
langsung melalui bersin atau batuk oleh penderita. Kita juga dapat terinfeksi
dengan menyentuh benda yang mengandung virus dari seorang penderita,
lalu menyentuh mulut atau hidung.
Catatan tentang penyebaran flu babi antar manusia
Pada bulan September 1988, seorang ibu hamil yang sebelumnya sehat,
dirawat di rumah sakit dengan pneumonia dan kemudian meninggal 8 hari
setelahnya. Ternyata virus flu babi H1N1 terdeteksi. Empat hari sebelum
sakit, pasien mengunjungi pekan raya dengan banyak babi di dalamnya,
dengan penyebaran Influenza Like Illnes (selanjutnya disingkat ILI) pada
populasi babi tersebut.
Pada penelitian lanjutan, 76% dari pengunjung pekan raya tersebut
mempunyai antibodi terhadap flu babi di dalam tubuhnya namun tidak ada
gejala penyakit serius pada kelompok ini. Penelitian tambahan membuktikan
bahwa sepertiga petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan
penderita juga terjangkiti ILI sedang yang dibuktikan dengan adanya antibodi
terhadap infeksi flu babi dalam tubuh mereka.
Bagaimana cara mendiagnosis flu babi ?
Untuk mendiagnosis infeksi flu babi tipe A, specimen respirasi perlu
dikumpulkan 4 hingga 5 hari pada masa sakit (saat dimana penderita paling
mungkin untuk menyebarkan virus). Namun pada beberapa orang, utamanya anak-anak, cenderung untuk menyebarkan virus hingga 7 hari lebih lama.
Untuk identifikasi virus influenza babi tipe A perlu pengiriman spesimen ke
CDC untuk tes laboratorium.
Obat apa yang tersedia untuk terapi flu babi pada manusia ?
Ada 4 macam obat antivirus berbeda yang diizinkan di Amerika Serikat untuk
terapi flu babi: amantadine, rimantadine, oseltamivir dan zanamivir. Umumnya
virus flu babi rentan terhadap ke empat obat tersebut, sedangkan virus H1N1
resisten (tidak mempan) pada terapi amantadine dan rimantadine.
Adakah contoh lain dari penularan flu babi ?
Mungkin yang paling terkenal yaitu perjangkitan flu babi pada sekumpulan
tentara di Fort Dix, New Jersey tahun 1976. Virus ini menyebabkan penyakit
dengan tanda pneumonia pada pemeriksaan x-ray pada setidaknya 4 orang
tentara, dan satu di antaranya meninggal; semua pasien pada awalnya sehat.
Virus tersebut ditularkan melalui kontak jarak dekat pada saat Pelatihan
Dasar, dengan penularan yang lebih sedikit pada kelompok di luar Pelatihan
Dasar. Virus tersebut diduga bercokol hingga sebulan dan kemudian
menghilang. Sumber virus, waktu pasti dimulainya penularan ke Fort Dix, dan
faktor yang menghambat penularan dan durasinya tidak diketahui. Penularan
yang terjadi di Fort Dix mungkin diakibatkan oleh virus binatang yang
kemudian menular ke populasi manusia pada kontak jarak dekat dalam
fasilitas yang penuh sesak di musim dingin. Virus flu babi tipe A yang
didapatkan dari tentara Fort Dix kemudian dinamakan A/New Jersey/76 (Hsw1N1).
